SARGA.CO - Kentucky, 1 November 1947, hari itu, dunia pacuan kuda berduka. Man o’ War, kuda pacu terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, menghembuskan napas terakhirnya di usia 30 tahun. Namun, bagi jutaan orang, ia bukan sekadar seekor kuda. Ia adalah legenda, simbol kekuatan, keanggunan dan semangat juang yang melampaui lintasan pacu.
Untuk menghormati jasa dan ketenarannya, Man o’ War menjadi kuda pertama dalam sejarah yang diawetkan secara formal (embalmed). Tubuhnya ditempatkan di dalam peti kayu ek solid, dilapisi dengan warna khas seragam pacunya, dan disemayamkan di luar kandangnya di Faraway Farm, Lexington, Kentucky, tempat ia menghabiskan masa pensiun.
Lebih dari 2.500 orang datang memberikan penghormatan terakhir. Mereka berjalan perlahan melewati peti itu dalam keheningan yang khidmat. Upacara pemakamannya bahkan disiarkan langsung oleh NBC Radio, menjadikannya momen duka nasional yang jarang terjadi bagi seekor hewan.
Man o’ War bukan hanya pemenang di lintasan pacu, ia adalah lambang keagungan dan kekuatan bangsa pada masanya. Dalam karier balapnya, ia memenangkan 20 dari 21 perlombaan, mengukir rekor yang bertahan selama puluhan tahun dan menjadikannya ikon olahraga sejati.
Bagi banyak orang Amerika, Man o’ War bukan sekadar kuda juara. Ia adalah perwujudan semangat pantang menyerah dan keindahan dalam kecepatan, sesuatu yang menginspirasi bahkan setelah kematiannya.
Kini, makam Man o’ War masih menjadi tempat ziarah para pecinta balap kuda di seluruh dunia. Nama dan kisahnya terus hidup dalam sejarah pacuan, buku, film, hingga nama-nama kuda keturunannya yang masih berlaga hingga kini. (Sumber: America's Best Racing)
Install SARGA.CO News
sarga.co