

SARGA.CO - Penelitian terbaru membuktikan bahwa kuda bukan hanya hewan dengan ekspresi datar dan muka panjang. Justru sebaliknya, mereka memiliki "bahasa wajah" yang kompleks untuk menyampaikan berbagai emosi dan maksud, baik kepada sesama kuda maupun kepada manusia.
Dikutip dari laman Guardian, penemuan ini diungkapkan oleh tim peneliti dari University of Portsmouth, Inggris, yang dipimpin oleh Dr. Kate Lewis. Mereka mengkaji 72 jam rekaman video yang merekam interaksi alami dari 36 ekor kuda domestik, untuk memahami bagaimana gerakan wajah kuda berubah tergantung konteks.
Selama ini, gerakan telinga menjadi tolok ukur utama dalam membaca emosi kuda. Namun, studi ini menggunakan sistem Equine Facial Action Coding System (EquiFACS), yaitu sistem analisis gerakan otot wajah yang memungkinkan pengamatan lebih detail dan sistematis.
“Kuda memiliki repertoar ekspresi wajah yang kaya, dan kita tak boleh hanya fokus pada satu bagian saja jika ingin memahami perasaan mereka,” kata Dr. Lewis.
Peneliti menemukan bahwa meskipun sebagian besar gerakan wajah muncul di berbagai situasi, ada pola-pola khusus yang muncul dalam konteks tertentu:
Saat Bermain
Bibir bawah kuda turun, dagu terangkat, mulut terbuka lebar, telinga diratakan ke belakang, mata memperlihatkan bagian putih, dan kepala terangkat atau sedikit miring ke kanan. Ekspresi ini disebut sebagai “play face”, ekspresi yang juga ditemukan pada primata dan beruang, yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa interaksi itu bersahabat, bukan agresif.
Saat Agresif
Telinga rata ke belakang, alis dalam terangkat, lubang hidung membesar, dan kepala menunduk. Kombinasi ini menunjukkan niat untuk menyerang atau mempertahankan diri.
Saat Bersahabat
Kuda cenderung mendorong hidung ke depan, sebagai isyarat kontak sosial yang damai.
Saat Fokus atau Memperhatikan
Telinga bergerak ke depan dan saling mendekat—menunjukkan bahwa perhatian kuda sedang tertuju pada objek atau situasi tertentu.
Studi ini memiliki implikasi penting, terutama bagi para pemilik, pelatih, dan dokter hewan. Dengan memahami ekspresi wajah kuda secara lebih menyeluruh, manusia dapat menyesuaikan perlakuan atau pelatihan, serta mengenali lebih awal tanda-tanda stres, ketidaknyamanan, atau rasa senang pada kuda.
“Ini membuka pintu bagi pendekatan lebih empatik dan ilmiah dalam merawat kuda,” tambah Lewis.
Ekspresi seperti “play face” ternyata tidak hanya unik pada satu spesies. Karena menggunakan otot wajah yang serupa pada primata dan kuda, hal ini menyiratkan bahwa bahasa wajah sudah berkembang lebih awal dalam evolusi mamalia, jauh sebelum primata dan kuda berpisah dalam pohon evolusi.
Jadi, mulai sekarang, jangan remehkan ekspresi seekor kuda. Di balik tatapan tenangnya, tersimpan berbagai sinyal emosi dan niat yang bisa kita pahami, asal kita tahu cara membacanya.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co