

SARGA.CO - Jika bicara soal kuda pacu di Indonesia, nama Sumatera Barat nyaris selalu disebut dan di antara semua daerah di Ranah Minang, Kota Payakumbuh menempati posisi istimewa. Tak hanya sebagai tuan rumah event pacuan bergengsi, Payakumbuh juga menjadi sentra peternakan dan pembibitan kuda pacu unggulan yang dikenal hingga luar daerah.
Menurut Faullo Rosie, Ketua Harian PORDASI Sumatera Barat, Payakumbuh masih menjadi salah satu sentra kuda pacu terbesar, tidak hanya di Sumbar tetapi juga skala nasional. Bahkan, banyak pencinta kuda dari luar provinsi secara rutin datang ke kota ini hanya untuk mencari dan membeli kuda pacu berkualitas.
Kuda-kuda dari Sumatera Barat dikenal bagus. Nama-nama seperti Salvator Minang, Romantic Spartan dan Wonder Land adalah contoh nyata kualitas kuda pacu yang menorehkan prestasi di level nasional.
Potensi besar ini tentu tidak datang begitu saja. Berdasarkan data Pemkot PORDASI Kota Payakumbuh tahun 2025, tercatat ada 23 stable (kandang kuda pacu) yang aktif beroperasi di wilayah kota ini. Salah satunya Fakhira Stable.
Masing-masing stable memiliki sistem pelatihan, perawatan, dan pembibitan yang dikelola secara serius, mulai dari level lokal hingga semi-profesional. Di tingkat provinsi, data PORDASI Sumbar tahun 2023 mencatat lebih dari 50 stable tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Dengan statusnya sebagai lumbung kuda pacu unggulan, Payakumbuh juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Dari kegiatan jual beli kuda, pelatihan joki, produksi pakan, hingga penyelenggaraan pacuan kuda, semuanya menciptakan ekosistem yang bergerak aktif, menyerap tenaga kerja dan menghidupkan ekonomi lokal.
Tak hanya itu, kehadiran stable dan event pacuan juga mulai dilirik sebagai daya tarik wisata olahraga dan budaya. Kombinasi antara kuda pacu, adat Minang, serta semangat Alek Nagari menjadikan Payakumbuh destinasi unik bagi wisatawan pencari pengalaman otentik.
Dengan jumlah stable yang terus bertambah dan kualitas kuda yang semakin diakui secara nasional, Payakumbuh bukan hanya menjadi pusat pacuan kuda, tetapi juga menjadi penjaga warisan budaya berkuda Minangkabau.
Kota ini bukan sekadar tempat kuda dilatih, tapi juga tempat tradisi dan prestasi bertemu di setiap derap langkah kaki kuda di lintasan.
Install SARGA.CO News
sarga.co