

SARGA.CO - Ketua Harian Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Mohammad Chaidir Saddak optimistis kerjasama dengan The French Horse and Riding Institute (IFCE) akan semakin membuka peluang atlet berkuda Indonesia berlaga di Olimpiade Los Angeles, Amerika Serikat pada 2028 mendatang.
"Peluang kita untuk lolos ke Olimpiade akan semakin besar," ujar Chaidir.
Diketahui Ketua Umum PP PORDASI Aryo Djojohadikusumo dan Direktur Jenderal IFCE Jean-Roch Gaillet menandatangani Cooperation Agreement dalam upaya mengembangkan dan menciptakan kemitraan di sektor olahraga berkuda.
Penandatangan perjanjian ini disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Selain dengan IFCE, perjanjian kerjasama juga dilakukan antara PP PORDASI dengan The French Equestrian Federation (FFE), France Galop, The Association for Training and Social Action of Racing Stables (AFASEC), dan Filière Cheval.
Menurut Chaidir, kerja sama antara PP PORDASI dan IFCE sebetulnya telah dirancang sejak lama. Hal ini bermula saat pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden Macron di Paris pada Maret 2025. Kala itu Presiden menyampaikan keinginan membawa atlet Indonesia berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.
Chaidir mengatakan, pilihan untuk menjalin kerjasama dengan IFCE dan institusi lain dari Prancis merupakan langkah yang tepat. Kerjasama ini diakuinya masuk akal karena bisa membuka peluang atlet berkuda Indonesia, khususnya bidang eventing, lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028 semakin besar.
Saat mengunjungi Paris bersama Ketua Umum dan Sekjen PP Pordasi, Chaidir mengakui fasilitas berlatih dan peternakan yang dimiliki IFCE sangat lengkap.
SARGA.CO
Selain itu, lanjut Chaidir, IFCE juga menjadi tempat berlatih sejumlah atlet berkuda dari berbagai negara seperti Jepang dan Thailand. Setelah berlatih di institut tersebut, para atlet dari kedua negara tersebut mampu merebut medali di Olimpiade Paris 2024 lalu.
Para atlet berkuda ataupun kuda yang dilatih di Prancis juga akan mengikuti event perlombaan yang rutin digelar saban bulan. Kondisi ini berbeda dengan Indonesia yang biasanya baru menggelar event perlombaan setiap tiga bulan sekali.
Dengan kerjasama yang dijalin 2 tahun menjelang Olimpiade 2028, Chaidir mengatakan, PP Pordasi memiliki waktu yang cukup panjang untuk menyeleksi atlet maupun kuda yang akan dilatih.
Waktu berlatih yang panjang juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para atlet berkuda Indonesia, khususnya bidang equestrian, dalam menguasai teknik maupun mengenali kuda yang akan ditungganginya.
Dari lintasan balap ke layar anime dan game.
Baca SelengkapnyaSmart Falcon adalah nama yang disegani di lintasan pacuan, terutama di kategori dirt racing.
Baca SelengkapnyaKejuaran ini juga menjadi yang pertama kali menggelar pertandingan pada malam hari
Baca SelengkapnyaAda satu keunggulan penglihatan kuda dibandingkan manusia
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co