

SARGA.CO - Kejuaraan Berkuda Djiugo Next Adventure (DNA) 2025 sukses digelar selama akhir pekan panjang, 10–13 Juli, di Arthayasa Stable, Limo, Depok. Ajang yang dikenal ramah bagi pendatang baru dan atlet non-profesional ini kembali mempertandingkan dua disiplin utama dalam dunia equestrian: Dressage (tunggang serasi) dan Show Jumping (lompat rintangan).
Tahun ini, DNA mencatat partisipasi luar biasa dengan 838 entri peserta, melibatkan sekitar 227 ekor kuda dari 44 stable yang tersebar di berbagai wilayah Pulau Jawa.
Equitation: Ciri Khas DNA yang Edukatif
Salah satu hal yang membuat DNA berbeda dari kejuaraan berkuda lainnya adalah kehadiran sistem penilaian tambahan berupa Equitation. Tidak hanya dinilai dari hasil pertandingan, para atlet juga dipantau postur, teknik, dan kemampuan dasar menunggang kuda mereka.
Menurut Reshwara Argya Radinal, President of Event DNA sekaligus Founder Djiugo yang akrab disapa Reshi, pendekatan ini dimaksudkan agar para peserta tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga memperbaiki teknik dasar mereka.
“Melalui Equitation, kami ingin para atlet belajar menunggang dengan benar dan rapi, baik di Dressage maupun Show Jumping,” ujar Reshi.
Dari Pemula Menuju Profesional
DNA juga menjadi tempat ideal untuk menilai perkembangan atlet sejak usia dini. Reshi mencontohkan, di kelas Walk Trot, para peserta kini menunjukkan peningkatan teknik yang signifikan dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.
“Dulu yang penting kuda bisa belok. Sekarang sudah lebih rapi, posisi rider juga jauh lebih baik,” tambahnya.
Mulai tahun 2022, DNA juga telah mengadopsi format kombinasi beregu dan individu, memberi variasi dalam skema pertandingan serta pengalaman yang lebih komprehensif bagi peserta.
Juara di Kelas Bergengsi
Dari ratusan peserta, dua nama mencuri perhatian dalam kelas-kelas utama:
Mikaela Valerie Kurniawan dari Aragon Orbit Equestrian tampil dominan di kelas Jumping 70–80 cm Queens Cup, dengan menunggang Savoy Lembang. Ia mencatat Clear Round dan waktu tercepat 42,20 detik, mengantongi 65 poin accumulator dari total 40 peserta.
Di kelas tertinggi, Jumping 110 cm Individual, pertarungan berlangsung sengit hingga babak Jump Off. Raya Andhika dari AR Team Equestrian bersama Cavani Z meraih kemenangan dramatis dengan Clear Round dan waktu 34,39 detik, hanya unggul 0,16 detik dari pesaing terdekatnya.
DNA, Langkah Awal Menuju Prestasi Lebih Tinggi
Reshi berharap DNA terus menjadi wadah pembelajaran dan peningkatan performa bagi para atlet muda Indonesia. Dengan pembekalan teknik dan pengalaman dari ajang ini, para atlet diharapkan siap bersaing di level kejuaraan nasional dan internasional.
“DNA bukan hanya tentang menang, tapi membangun fondasi yang benar dalam berkuda. Dari sini, kita harap lahir atlet-atlet tangguh yang bisa mengangkat olahraga equestrian Indonesia ke level berikutnya,” tutupnya.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaRahasia ini diberikan oleh pelatih tersohor dari Amerika, Bob Baffert yang dua kali meraih Triple Crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co