

SARGA.CO - Di tengah kekhawatiran akibat gejolak situasi nasional awal September lalu, Kejuaraan Berkuda Shark Anantya 2025 justru membuktikan diri sebagai salah satu event equestrian paling sukses tahun ini. Bertempat di Anantya Riding Club, Gunung Putri, Bogor, ajang ini sukses digelar pada 2–7 September 2025 dengan lebih dari 800 entri peserta dan hampir 300 ekor kuda dari 45 stable se-Pulau Jawa.
Tak hanya mengulangi sukses tahun lalu, penyelenggaraan tahun ini bahkan dinilai melampaui pencapaian Shark Equestrian Competition 2024, baik dari sisi kualitas kompetisi maupun atmosfer penyelenggaraan.
Dressage hingga Show Jumping: Lintasan Penuh Aksi
Shark Anantya 2025 mempertandingkan dua disiplin utama, Dressage dan Show Jumping dalam berbagai level, mulai dari Walk Trot New Comer hingga Elementary Open untuk Dressage, serta Learn to Jump 0–40 cm hingga Show Jumping 120 cm Open. Tak hanya para atlet kawakan, kelas-kelas ini juga menjadi ajang pembuktian bagi bibit-bibit muda berbakat dari berbagai klub.
Di tengah kekhawatiran akan batalnya kejuaraan akibat situasi keamanan, Founder Anantya Riding Club, Yusmin Suwoko, mengaku puas atas keberhasilan penyelenggaraan tahun ini.
“Kami hanya ingin memberikan yang terbaik, lebih baik dari tahun sebelumnya. Meskipun beberapa stable batal hadir, dukungan masyarakat sekitar membuat kami tetap bisa menyelenggarakan event ini dengan aman dan nyaman,” ungkap Yusmin.
Lebih lanjut, Yusmin menggarisbawahi pentingnya peran sponsor dalam keberhasilan event ini. “Tahun ini sponsor tak hanya datang dari rekanan Shark, tapi juga dari para member Anantya sendiri. Ini menjadi energi tambahan bagi kami untuk terus mengembangkan kualitas event ini ke level yang lebih tinggi.”
Rahmat Natsir, Director of Event sekaligus Course Designer Show Jumping, menambahkan bahwa arena tahun ini dirancang untuk memberi ruang eksperimen bagi para rider. “Kami tetap gunakan pendekatan course yang memungkinkan para atlet memilih jalur terbaik mereka — apakah bermain aman atau mencoba shortcut. Ini mendorong strategi dan kreativitas,” jelasnya.
Meskipun penyelenggaraan berlangsung di tengah isu nasional, kejuaraan berjalan lancar tanpa insiden berarti — sebuah pencapaian yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Dari Dominasi Dressage hingga Kejutan Four Bars
Dalam kompetisi, sejumlah nama tampil mencuri perhatian. Di nomor Dressage: M. Faris Dwi Novansyah (Aragon Equestrian Sport) tampil impresif dengan merebut dua gelar juara umum: Preliminary FEI Open dan Elementary Open.
Naureen Asheeqa (Anggatra Turangga Equestrian) bahkan menyapu tiga gelar di kategori usia muda: Preliminary Introductory U14, Walk Trot 3 U14, dan Walk Trot 3 Open.
Sementara itu, nomor Show Jumping menghadirkan pertarungan sengit: Nusrtdinov Zayan Fatih (DNV Equestrian) mencatat hattrick kemenangan di SJ 100 cm U18, SJ 110 cm Open, dan SJ 120 cm Open. Ferdi Herdiawan (Anantya Riding Club) juga tak mau kalah dengan dua gelar dari SJ 90 cm Young Horse dan SJ 100 cm Open, tampil gemilang di depan pendukung sendiri.
Salah satu momen paling menarik terjadi di kelas Four Bars Challenge, ketika atlet tuan rumah Alfito Natsir mencetak kejutan dengan lompatan tertinggi 160 cm, menaklukkan para unggulan lainnya. Tak hanya itu, Alfito juga menambah koleksi gelarnya di kelas Dressage Preliminary to Introductory Open dan SJ 70 cm Young Horse.
Install SARGA.CO News
sarga.co