

SARGA.CO - Fenomena unik terjadi pada gelaran IHR-Indonesia Derby 2025. Bukan hanya soal kemenangan King Argentin yang mencetak sejarah sebagai peraih Triple Crown, namun juga karena kehadiran penonton tak terduga di siaran langsung platform Sarga.co — yakni para wibu, penggemar budaya pop Jepang.
Sejak dirilisnya Uma Musume: Pretty Derby secara global, game bertema balap kuda dengan karakter moe ala anime, dunia pacuan kuda nyata tiba-tiba terasa akrab bagi komunitas wibu. Sebagian dari mereka menyebut balapan asli di Indonesia sebagai "live action Uma Musume", dan sejak itu, kolom komentar di live chat Sarga.co tak pernah sama lagi.
Komentar Anime, Fanart, dan “Best Girl” dari Kuda Asli
Dalam salah satu siaran pamungkas di ajang Derby 2025, saat King Argentin berpacu melawan dua kuda betina kuat — Princess Gavi dan Romantic Spartan — para wibu langsung menjuluki kedua rivalnya sebagai “best girl”
Muncul komentar seperti:
"Gavi itu vibesnya seperti Daiwa Scarlet!"
"Romantic Spartan waifu lokal, mohon dibikinin versi anime-nya!"
"Hashireeee! Umajing Nusantaraaa!"
Tak hanya itu, muncul meme dan fanart yang menggambarkan Romantic Spartan atau Princess Gavi dalam balutan kostum balap anime, lengkap dengan atribut khas budaya Indonesia. Fanart ini menyebar cepat di TikTok, Twitter/X, dan Instagram, dengan tagar seperti #UmaMusumeNusantara, #BestGirlDerby, dan #UmazingIndonesia.
Selama ini, olahraga pacuan kuda di Indonesia dianggap milik generasi lama, atau identik dengan daerah-daerah tertentu. Namun gelombang komentar dan atensi dari komunitas wibu justru membuka peluang baru: menghidupkan kembali pacuan kuda melalui budaya digital.
“Kalau mereka mau nonton karena merasa relate sama Uma Musume, kenapa tidak?” kata salah satu admin komunitas pecinta balap kuda. “Yang penting mereka tertarik, siapa tahu nanti datang langsung ke arena.”
Antara Fandom dan Olahraga Tradisional
Bersatunya dua dunia — fandom anime dan olahraga tradisional — menciptakan ruang kolaborasi yang menarik. Di Jepang, Uma Musume telah sukses mengangkat pamor pacuan kuda. Kini di Indonesia, benihnya mulai tumbuh.
Beberapa penggemar bahkan mengusulkan ide gila:
“Gimana kalau bikin event cosplay Uma Musume di arena pacuan kuda?”
“Atau ada VR/AR game yang gabungkan data kuda pacu asli dengan karakter anime?”
Apa yang dimulai dari komentar "Hashire!" kini perlahan menjelma jadi momentum penting. Komunitas yang awalnya dianggap “nonton cuma buat lucu-lucuan” ternyata membawa dampak viral dan memperluas jangkauan penonton. Dalam dunia digital, hal kecil seperti satu fanart atau satu komentar bisa jadi pemicu perubahan ekosistem olahraga.
Pacuan kuda kini bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tapi juga soal siapa yang mampu menjangkau hati generasi baru. Dan dalam hal ini, wibu — lewat Uma Musume — telah membuka jalan yang tak terduga.
Dua kuda sebelumnya, betina.
Baca SelengkapnyaSejumlah netizen juga membagikan fanart unik yang menggabungkan kuda-kuda pacu Indonesia dengan karakter bergaya anime.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co