SARGA.CO - Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Yogyakarta akan menjadi saksi lahirnya bintang-bintang baru dalam dunia pacuan kuda Indonesia. Dalam ajang Indonesia Horse Racing (IHR) Kejurnas Pacuan Kuda PORDASI Ke-59 Seri II, race Kelas 2 Tahun Perdana - 800 meter menjadi salah satu kelas yang paling dinanti, terutama bagi para pencinta bibit muda berbakat di arena pacu.
Digelar pada Minggu, 19 Oktober 2025, kelas ini memang tak setenar Kelas A atau Derby. Tapi justru di sinilah masa depan pacuan kuda Indonesia dimulai. Kuda-kuda berusia 2 tahun akan memulai debutnya dan menunjukkan siapa yang paling cepat dan paling siap di usia dini.
5 Kuda Muda, 1 Juara Baru
Berikut daftar kuda yang akan bertarung dalam sprint 800 meter:
1. Megatron Istana (Jatim) gate 4
2. Dophamine Prasasti (Jateng) gate 2
3. Gembira T.A (Jateng) gate 3
4. Paco Eclipse (Jateng) gate 5
5. NI'AH (DIY) gate 1
Jateng Dominan, Tapi Semua Punya Kans
Tiga dari lima peserta berasal dari Jawa Tengah, yakni Dophamine Prasasti, Gembira T.A, dan Paco Eclipse. Dominasi jumlah ini tentu menjadi keuntungan tersendiri, namun dua nama lainnya, NI’AH dari tuan rumah DIY dan Megatron Istana dari Jawa Timur, tak bisa dipandang sebelah mata.
NI’AH mendapat keuntungan strategis dari gate 1, posisi paling dalam yang memungkinkan start lebih cepat dan jalur paling pendek. Sementara Megatron Istana berada di gate 4 dan dikenal sebagai kuda hasil latihan sistematis dari stable Jawa Timur, yang kerap melahirkan sprinter unggulan
Sprint Singkat Penentu Mental dan Potensi
800 meter adalah jarak yang sangat pendek dalam dunia pacuan kuda. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Kuda yang kalah start atau goyah di 100 meter pertama akan kesulitan mengejar. Karena itu, kelas ini juga jadi ajang penting bagi para joki untuk menunjukkan kecermatan mereka dalam mengarahkan kuda muda yang belum berpengalaman.
Tak jarang, dari race seperti ini lahir calon-calon juara Derby atau bahkan bintang Triple Crown di masa depan.
Penentu Masa Depan
Race ini mungkin hanya berdurasi di bawah satu menit, tapi hasilnya bisa berdampak untuk bertahun-tahun ke depan. Bagi pemilik stable dan pelatih, kemenangan di kelas ini jadi validasi atas program pelatihan dan breeding mereka. Bagi penonton, ini adalah momen melihat kuda muda menjelma jadi legenda masa depan.
Akankah Jateng mencetak dominasi? Atau NI’AH bakal membuat bangga publik tuan rumah DIY? Atau justru Megatrin Istana dari tim Jawa Timur diam-diam menyalip dan jadi raja sprint muda?
Jawabannya akan ditentukan di lintasan Sultan Agung, Minggu, 19 Oktober 2025. Jangan lewatkan adu kilat kuda-kuda muda yang siap mencetak sejarah.
Install SARGA.CO News
sarga.co