SARGA.CO - Kelas Utama Indonesia's Horse Racing (HR) Kejurnas Pacuan Kuda Pordasi ke-59 Seri II 2025 diwarnai dibuka dengan dua laga yang didominasi kecepatan Si Kecil Mungil Kasmaran dan Ravelio.
Meski hanya memiliki tinggi 140,5 Cm, Kasmaran yang merupakan kuda betina jragem berusia empat tahun mendominasi Race IX: Kelas F - 1000 Meter yang memperebutkan Piala Arsari Tambang dengan total hadiah Rp20 juta.
Sementara Ravelio yang sudah diprediksi akan tampil sebagai juara harus mengeluarkan kekuatan terbaiknya untuk mengalahkan lawan-lawannya yang tampil sempurna di partai neraka ini.
Pada Race ke IX yang diikuti 11 ekor kuda, kuda Kasmaran harus bersaing dengan kuda-kuda unggulan lain di antaranya Belladona, Hercules, King Ghazi, dan P Bintang Junior.
Dominasi Kasmaran yang merupakan kuda hasil perkawinan dari induk Leonardo Eclipse dan induk Princes Ambun ini sudah terlihat sejak awal perlombaan. Memulai start dengan sempurna, Kasmaran langsung melesat dan memisahkan diri dari rombongan kuda di belakangnya.
Menyusul di belakang adalah kuda Ayumi Sharayu dari Satrio Anom Stable dan P Bintang Junior yang dipacu oleh joki Risky Rorim-Pandey.
Kasmaran yang kecil mungil cukup kuat dengan membuat jarak sangat jauh dari lawan-lawannya yang tengah bersaing ketat memperebutkan posisi kedua dan ketiga. Keunggulan Kasmaran seolah tak terbantahkan ketika para joki berusaha memacu kudanya untuk belari lebih cepat pada jarak 100 meter terakhir.
Joki Agung Saidil yang sudah unggul di depan tidak menurunkan cambuk namun hanya memberikan sedikit dorongan untuk memacu Kasmaran berlari lebih kencang.
Di rombongan kedua, persaingan semakin ketat ketika kuda Belladdona mendadak muncul mencuri posisi kedua.
Juara I: Kasmaran dari Kalimantan Selatan asal Adem Ayem Stable
Juara II: Belladona dari Jawa Timur asal Nona Cindy Stable
Juara III: King Gazhi Jawa Barat asal Munggaran Stable
Persaingan ketat terjadi di Race X Kelas D Sprint - 1.000 meter yang memperebutkan Piala Le Minerale berhadiah total Rp30 juta. Partai Neraka ini dihuni oleh sejumlah kuda yang pernah meraih juara seperti Queen Musangking, Shangrila, Ravelio, dan Better Sweet.
Race X juga diikuti sejumlah wajah lama seperti kuda Bosch dari Dago Stable yang sudah lama tak ikut kompetisi. Terdapat pula kuda Palito Minang yang menjadi pendatang baru di kelas F - 1000 meter.
Perlombaan partai neraka ini menyajikan pacuan yang mendebarkan sampai akhir. Bagaimana tidak, ke-11 kuda yang bertanding melaju secara bergerombol sampai garis finish.
Saat starting gate dibuka, kuda Putri Jelita sempat memimpin perlombaan dibayangi oleh Better Sweet, P Musang King, dan Beauty Generation yang mencoba tampil di posisi terdepan.
Saat perlombaan memasuki 1000 meter, Putri Jelita masih cukup kuat memimpin pacuan saat ancaman muncul datang dari arah luar. Dua kuda yaitu Gold Princess dan Ravelio mencoba untuk mengambil alih posisi terdepan.
Hingga beberapa ratus meter, belasan kuda yang bertanding di race IX ini masih terus bergerombol dengan pimpinan sementara telah beralih pada dua kuda yaitu Ravelio dan Better Sweet. Dominasi Putri Jelita tak mampu bertahan hingga persaingan jelang finish.
Pada awal pertandingan, Ravelio yang terkenal sebagai front runner terlihat kesulitan keluar dari starting gate namun bisa mengembalikan performanya hingga bersaing di rombongan pertama dengan mengambil jalur luar lintasan.
Duel sengit jelang garis finish terjadi antara Ravelio dan Better Sweet. Mengambil posisi dari arah luar, Better Sweet berusaha untuk melewati Ravelio yang berlari cukup kencang.
Namun upaya itu tak berhasil dan membawa Ravelio tampil sebagai pemenang dengan jarak sangat tipis dari Better Sweet.
Berikut adalah Juara Race X: Kelas D Sprint - 1000 Meter
Juara I: Ravelio dari Jakarta asal Batu Kreta Stable
Juara II: Better Sweet dari Jawa Timur asal Cahaya Bulan Stable
Juara III: Gold Princess dari Jawa Barat asal Aragon Stable
Install SARGA.CO News
sarga.co