

SARGA.CO—Babak kedua dalam petualangan unik sekaligus inspiratif dari perjalanan Iman Hartono dalam mendirikan Eclipse Stable. Bukan sekadar tentang membiakkan kuda juara, tetapi juga tentang ketekunan, inovasi, dan hasrat mendalam untuk keunggulan dalam olahraga berkuda.
Perjalanan ini dimulai pada tahun 2008, di masa yang penuh tantangan bagi para penggemar kuda di Indonesia. Australia, yang menjadi sumber utama kuda pacuan untuk wilayah ini, sedang menghadapi wabah flu kuda.
Larangan impor kuda Australia membuat Iman mencari alternatif lain. Dengan tekad yang bulat, ia mengalihkan perhatiannya ke New Zealand, sebuah negara dengan komunitas kuda yang sedang berkembang tetapi relatif kurang dikenal di sirkuit pacuan kuda Indonesia.
“Indonesia paling dekat dengan Australia dan karena kuda Australia tidak bisa diakses, saya memutuskan untuk menjelajahi New Zealand,” jelas Iman. Yang terjadi kemudian adalah petualangan unik yang ditandai dengan tekad dan kecerdikan.
Iman mengajak rekannya, Yoga, untuk memulai perjalanan ke New Zealand. Misi mereka mengeksplorasi fasilitas pembiakan kuda terbaik dan membawa garis keturunan yang menjanjikan ke Indonesia.
Kerja keras Yoga dalam membangun hubungan dengan asosiasi kuda dan stable di sana terbukti sangat berharga. Pendekatan strategis ini membuka pintu ke beberapa fasilitas pembiakan paling bergengsi di New Zealand, termasuk Cambridge, Waikato, dan Westbury.
Kunjungan-kunjungan ini lebih dari sekadar wisata, Iman mengungkapkan ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan mengidentifikasi pejantan potensial. Salah satu kuda yang mereka temui adalah Safabil, yang dihargai sekitar 80 juta NZD.
“Di New Zealand, kuda-kuda hebat ini digembalakan di padang terbuka, kalau di sini, mungkin sudah dicuri orang,” ujar Iman.
Tekad Iman diuji saat ia membeli dua kuda pertamanya. Kesulitan logistik untuk membawa mereka ke Indonesia menyoroti tantangan dalam memperkenalkan garis keturunan kuda dari luar negeri ke Asia Tenggara.
“Hampir satu tahun untuk mengurus birokrasi,” ujarnya. Ia menjelaskan persyaratan vaksinasi yang ketat dan negosiasi kompleks dengan otoritas.
Namun, ketekunan Iman membuahkan hasil. Ia berhasil membawa akuisisinya, termasuk Tuscaloosa yang kini terkenal, ke Indonesia, yang kemudian menjadi fondasi reputasi Eclipse Stable.
Bagi Iman, menghasilkan anak kuda yang baik tidak sekadar memperoleh pejantan terkenal, namun perlu menekankan pentingnya garis keturunan dari indukan. “Orang di sini selalu berbicara tentang pejantannya, tapi saya belajar untuk melihat sisi induknya. Apakah dia memiliki black type yang kuat?” tambahnya.
Dalam artikel “What Is Black-Type? What Is Its Purpose?” yang ditulis Kathleen Irwin, “black type” merupakan nama kuda yang dicetak dengan huruf tebal dan menandakan silsilah elit—kuda yang telah menang dalam balapan bergengsi.
Salah satu kisah suksesnya adalah Bintang Maja, juara yang lahir dari garis keturunan Tuscaloosa. “Tidak semua keturunan pejantan top itu istimewa,” jelas Iman.
Hasrat Iman terhadap pacuan kuda melampaui batas negara. Kekagumannya pada dinasti kuda global terlihat dari apresiasinya terhadap legenda dunia seperti Dubai Millennium dan keturunannya, Dubawi, pejantan termahal di dunia saat ini.
“Silsilah itu penting, jika nenek moyangnya tidak memiliki prestasi, garis keturunannya tidak berarti,” tegasnya.
Pandangan global ini membentuk strategi Eclipse Stable, menggabungkan standar internasional dengan keahlian lokal. Kesediaan Iman untuk berbagi pejantannya yang berharga dengan stable lain menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan industri kuda Indonesia secara keseluruhan.
Perjalanan Eclipse Stable tidak luput dari hambatan. Kuda seperti Tuscaloosa dan Davinci, yang pernah menjadi pilar pembiakan Iman, kini berada di rumah baru karena kemitraan dan penjualan. Namun, Iman memandang transisi ini sebagai peluang untuk berkembang.
Hari ini, Eclipse Stable berdiri sebagai bukti visi dan ketekunan Iman. Dengan memperkenalkan garis keturunan kelas dunia dan mendukung praktik pembiakan inovatif, ia telah memposisikan stablenya sebagai pemimpin dalam dunia pacuan kuda Indonesia.
Yang lebih penting, perjalanan Iman menginspirasi orang lain untuk bermimpi besar, menghadapi tantangan, dan mengejar keunggulan. Eclipse Stable mewujudkan etos ini, membuktikan bahwa dengan hasrat dan ketekunan, mimpi setinggi apa pun dapat tercapai.
When all eyes were on the race favorites, Mine That Bird came in as the ultimate underdog.
Read MoreInstall SARGA.CO News
sarga.co