

SARGA.CO—Sebelum pacuan kuda dimulai dalam ledakan adrenalin, ada satu ruang krusial tempat segala persiapan terakhir berlangsung, mounting yard. Di sinilah strategi bertemu intuisi, fokus berpadu dengan detik-detik penuh ketegangan antara joki, pelatih, dan kuda sebelum langkah pertama diayunkan ke lintasan.
Mounting yard adalah area khusus di dalam arena pacuan kuda di mana para joki dan pelatih bersiap sebelum pertandingan dimulai. Di sinilah para joki bertemu dengan kuda mereka, melakukan komunikasi awal, dan pelatih memberikan arahan final kepada joki.
Sebagaimana dalam jurnal penelitian yang dilakukan Hutson dan Haskell (1997), dengan judul “Pre-Race Behaviour Of Horses As A Predictor Of Race Finishing Order,” pada saat pertandingan, para kuda pacu akan ditempatkan di sadeling, sementara joki dan pelana ditimbang. Kemudian sadel atau pelana dipasang di punggung kuda.
Setelah siap, kuda akan dituntun ke mounting yard (lapangan rumput dengan pengerasan seluas ± 6x12 meter yang berbentuk elips). Area ini biasanya juga menjadi tempat penilaian awal bagi steward dan publik untuk melihat kondisi fisik dan sikap kuda sebelum pacuan.
Dalam mounting yard, waktu sangat terbatas. Pelatih hanya memiliki beberapa menit untuk menyampaikan strategi dan motivasi.
Di sisi lain, joki harus menenangkan kuda sambil menyiapkan diri secara mental. Studi yang dilakukan Smith et al., (2016) dalam Journal of Applied Sport Psychology, menyebutkan saat di lintasan, para joki pacuan kuda menghadapi tekanan tinggi yang mirip dengan atlet Formula-1.
Mereka menggunakan teknik seperti self-talk, visualisasi lintasan, dan latihan fokus untuk meningkatkan performa saat pertandingan.
Tidak semua kuda merespons tekanan dengan cara yang sama. Ada yang terlihat tenang, juga yang gelisah.
Dilansir dari artikel SCRIBD yang diunggah Paulina Kornelia, dengan judul “Perilaku Kuda,” bahasa tubuh kuda dapat mencerminkan tingkat stres dan kondisi emosional mereka. Jika tidak ditangani dengan baik, stres ini tentu dapat berdampak pada performa kuda di lintasan.
Bahasa tubuh kuda dapat mencerminkan tingkat stres dan kondisi emosional mereka. Jika tidak ditangani dengan baik, stres ini tentu dapat berdampak pada performa kuda di lintasan.
Bahasa tubuh lain yang paling jelas adalah ketika kedua telinganya mengarah ke belakang dengan tegang dan terkadang dengan mata berputar sehingga bagian putih mata terlihat. Sering kali hal ini menandakan rasa sakit atau marah, yang disusul dengan perilaku agresif.
Terutama bila disertai dengan ekor yang mengibas kuat atau menginjak-injak atau mengais-ngais dengan kaki, adalah sinyal kuat yang digunakan oleh kuda untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, ketidak sabaran, atau kecemasannya.
Tanda lain yang akan diperhatikan juga pada ekor mereka. Jika kuda mengibaskan ekor secara agresif, hal itu dapat mengindikasikan adanya ketidaknyamanan, kegelisahan, kemarahan, sedang merasakan sakit atau nyeri.
Di sinilah peran groom dan pelatih sangat penting saat berkumpul di mounting yard. Mereka harus memastikan kuda dalam kondisi rileks, tidak hanya secara fisik tetapi juga psikologis.
Seringkali, sentuhan ringan atau suara pelan pelatih akan membuat mereka lebih tenang dan nyaman.
Mounting yard adalah jantung emosional dari pacuan kuda, tempat di mana segalanya bisa berubah. Di tempat ini, fokus, strategi, hubungan manusia dan hewan, serta tekanan publik bertemu dalam satu harmoni yang mendebarkan.
Di balik keheningan singkat sebelum pacuan kuda, mounting yard menyimpan drama yang tak kalah intens dari lintasan itu sendiri.
Install SARGA.CO News
sarga.co