SARGA.CO—Pacuan kuda kini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Berbagai lintasan pacuan tersebar di Indonesia, salah satunya lintasan yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yaitu Tegalwaton. Namanya makin sering terdengar karena banyak kejuaraan pacuan bertaraf Nasional diselenggarakan di sana.

Secara lokasi, Tegalwaton memiliki wilayah yang strategis dan mudah dijangkau. Akses menuju lapangan ini dapat dilalui dengan lancar dari Jalan Raya Solo–Semarang maupun melalui Jalan Tol Solo–Semarang, membuatnya menjadi tempat ideal untuk berbagai ajang pacuan lokal maupun Nasional.

Tegalwaton adalah panggung yang menjadi legenda dan menantang kuda serta joki terbaik dari seluruh penjuru Indonesia. Hingga saat ini, lintasan pacuan Tegalwaton menyimpan berbagai kenangan dan air mata haru dari para pegiat pacuan kuda Indonesia.

Lintasan pacuan kuda Tegalwaton memiliki bentuk seperti persegi. Kondisi lintasan pacuan kuda dapat dikatakan terawat, karena masih sering digunakan untuk kompetisi.

Perawatan permukaan pada lintasan dilakukan dengan melakukan penyiraman, agar kelembaban tetap stabil dan menjaga permukaan tetap empuk. Hal ini penting dilakukan karena karakter permukaan akan sangat memengaruhi traksi dan irama langkah kuda, yang secara langsung berdampak pada performa di lintasan.

Permukaan lintasan menjadi salah satu faktor paling krusial dalam menjaga keamanan dan kompetisi yang adil di olahraga pacuan kuda. Tegalwaton, dengan segala keterbatasan infrastrukturnya, telah beradaptasi dengan standar tersebut secara lokal.

Para joki dituntut untuk memahami posisi terbaik saat masuk ke tikungan agar tidak kehilangan kecepatan. Kesalahan kecil dalam mengambil sudut atau telat menarik kendali bisa mengubah jalannya perlombaan secara drastis.

Ini berarti, setiap perlombaan bisa berubah drastis hanya karena cuaca. Kuda yang terbiasa di cuaca kering bisa kesulitan saat lintasan jadi lebih licin. Begitu pula joki, harus selalu siap menghadapi tikungan basah dan becek.

Beberapa pelatih perlu menyiapkan dua strategi berbeda, untuk kondisi kering dan untuk kondisi hujan, agar siap menghadapi kemungkinan yang berubah dalam waktu singkat.

Di sinilah para legenda kuda dan joki terbaik mengukir prestasi, misalnya, joki legendaris Jemmy Runtu dan kuda andalannya, King Argentine, kuda Queen Thalassa, dan banyak lagi yang pernah menorehkan sejarah dengan meraih kemenangan gemilang di arena ini. Setiap kemenangan bukan sekadar selebrasi, tapi juga pengakuan atas ketangguhan menaklukkan medan sulit dan atmosfer emosional.