

SARGA.CO - Balapan kuda itu memang seru. Dentuman kaki, suara sorakan penonton, dan adu cepat yang memacu adrenalin. Tapi pernahkah kamu berpikir: Kalau para kuda itu bisa curhat, kira-kira mereka akan bilang apa?
1. “Kalian pikir aku nggak gugup? Aku juga deg-degan!”
Sebelum lomba dimulai, suasana paddock bisa sangat tegang. Kuda bisa merasakan ketegangan dari joki dan keramaian penonton.
Fakta: Kuda punya sensitivitas tinggi terhadap suara dan suasana. Detak jantung mereka bisa naik drastis bahkan sebelum lomba dimulai, mirip dengan manusia saat panggung atau ujian.
“Kalian teriak ‘ayo!’ Aku malah mau kabur saking gugupnya...”
2. “Nafas ngos-ngosan, tapi harus tetap sprint. Mana bawa orang lagi.”
Saat lomba dimulai, kuda pacu berlari dalam kecepatan luar biasa. Dalam 1 menit, mereka bisa menempuh 1.000 meter.
Fakta: Saat balapan, kuda bisa menghirup hingga 150 liter udara per menit, dan jantung mereka berdetak lebih dari 200 kali per menit. Bayangkan treadmill level dewa.
“Capek, Bang. Napas tinggal separuh, tapi disuruh ngebut terus.”
3. “Jokiku sih kecil... tapi berat tetap aja berat!”
Joki profesional memang ringan—rata-rata cuma 48–54 kg. Tapi buat kuda yang sedang sprint, beban sekecil apapun tetap terasa.
Fakta: Kuda pacu dilatih untuk terbiasa membawa beban, tapi distribusi berat, keseimbangan, dan gaya mengendalikan joki sangat memengaruhi performa kuda.
“Coba aja kalian lari 1 km sambil nenteng galon isi. Enak?”
4. “Kadang aku pengen belok aja, biar kalian panik dikit.”
Beberapa kuda memang punya “personality”. Ada yang serius, ada yang rebellious. Seperti kasus Prince Loupan di Merdeka Cup 2025 yang belok di tengah jalan.
Fakta: Kuda bisa kehilangan fokus karena stres, trauma, atau merasa tidak nyaman. Kadang mereka juga punya “trickster behavior” jika merasa jenuh atau terlalu tertekan.
“Nggak semua kuda ingin menang, tahu. Kadang aku cuma pengen jalan-jalan.”
5. “Yang dapet piala si joki. Aku? Dapet wortel, itu pun kadang lupa dikasih.”
Saat menang, piala dibawa manusia. Kuda dapatnya? Makanan tambahan, pelukan, atau... ya cuma foto-foto.
Fakta: Kuda tidak memahami konsep kemenangan seperti manusia. Tapi mereka bisa merasakan emosi joki—kalau joki senang, mereka juga bisa merasa senang. Mereka juga merespons reward seperti gula, apel, atau wortel.
“Gue lari secepat ini, tapi fotonya dia yang masuk media.”
Balapan kuda bukan sekadar soal kecepatan. Di balik kehebatan mereka, kuda juga merasakan stres, lelah, senang, bahkan tertekan. Mereka bukan mesin berotot empat kaki, mereka makhluk hidup yang butuh empati dan perlakuan etis.
Jadi, kalau kuda bisa curhat, mungkin mereka tidak akan selalu bilang “senang”. Tapi mereka juga akan bilang: “Aku mau terus berlari… asalkan kamu juga peduli.”
Install SARGA.CO News
sarga.co