

SARGA.CO - Meskipun popularitas pacuan kuda di Jepang tengah melonjak, berkat dampak sukses game dan anime Uma Musume yang mempopulerkan para "gadis berkuda" interpretatif dari kuda-kuda legendaris, tahun 2026 nanti, tidak ada satu pun joki baru yang akan melakukan debut profesional di bawah naungan Japan Racing Association (JRA). Sebuah kondisi yang tak pernah terjadi selama lebih dari empat dekade terakhir.
Sejak didirikan pada 1982, Sekolah Pacuan Kuda JRA di Shiroi, Prefektur Chiba, menjadi satu-satunya pintu masuk untuk menjadi joki profesional. Program selama tiga tahun ini tidak hanya melatih teknik menunggang dan menjaga keselamatan, tetapi juga memperkuat pemahaman hukum dan etika yang wajib diikuti joki. Seleksi masuknya sangat ketat, dari 192 pelamar di 2023, hanya tujuh yang diterima ke program joki.
Mereka yang diterima seharusnya memulai debut pada musim semi 2026. Namun, kenyataan berkata lain. Empat peserta mengundurkan diri, dan tiga lainnya, meski masih bertahan, terpaksa mengulang satu tahun penuh program. JRA tidak menyebutkan nama individu yang mundur, tetapi menyebut dua alasan utama yang menjadi penghambat.
Joki pacuan kuda dituntut berkali-lipat menahan nafsu makan demi menjaga berat ideal, sebuah perjuangan fisik dan mental. Sayangnya, beberapa trainee gagal memenuhi standar ini.
Pelanggaran Aturan Terkait Smartphone
Walau perangkat digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, JRA tetap membatasi penggunaannya secara ketat, terutama pada malam sebelum lomba. Semua joki peserta wajib check-in ke asrama JRA sebelum pukul 21.00 dan dilarang menggunakan telepon apapun hingga lomba usai keesokan malam.
Pelanggaran aturan ini pernah berujung dramatis, seperti yang dialami Nanako Fujita di tahun 2024. Joki muda dan berbakat ini terpaksa pensiun dini setelah terkena sanksi karena melanggar aturan larangan telepon—padahal ia adalah pemecah rekor kemenangan terbanyak sebagai joki perempuan di JRA.
Sejak berdirinya sekolah tersebut, JRA biasa meluluskan minimal tiga joki setiap tahun. Jika ketiga siswa yang harus mengulang tersebut nanti berhasil, mereka baru bisa memulai debut paling cepat musim semi 2027. Hingga saat itu tiba, JRA harus terus mengandalkan roster joki yang ada, tanpa penyegaran talenta baru dalam satu musim penuh. (Sumber: soranews24.com)
Install SARGA.CO News
sarga.co