SARGA.CO - Dalam dunia pacuan kuda Amerika, nama Justify ibarat kilatan petir, datang tiba-tiba, menyapu semua lawan, lalu menghilang dengan meninggalkan legenda. Ia hanya balapan enam kali sepanjang kariernya, tapi tak sekalipun finis di posisi dua.
Enam kali turun lintasan, enam kali pula Justify pulang sebagai pemenang. Dan di puncak kariernya, tahun 2018, ia menorehkan prestasi langka: menyapu bersih Triple Crown Amerika Serikat: Kentucky Derby, Preakness Stakes, dan Belmont Stakes, tanpa pernah merasakan kekalahan.
Darah Juara dari Generasi Legendaris
Justify bukan kuda sembarangan. Ia adalah hasil silangan darah terbaik dari sejarah pacuan kuda dunia. Dalam silsilahnya mengalir nama-nama besar seperti Secretariat, War Admiral, Omaha, Gallant Fox, hingga Count Fleet—semuanya adalah juara Triple Crown di era berbeda.
Bisa dibilang, Justify adalah simbol “keturunan keemasan” dari garis keturunan kuda pacu terbaik sepanjang masa.
Karier Singkat, Bayang-Bayang Skandal
Namun, karier gemilang itu tak berlangsung lama. Tak lama setelah kejayaan Triple Crown-nya, Justify terseret dalam skandal doping. Ia diketahui positif menggunakan scopolamine, zat yang dilarang dalam dunia pacuan kuda. Meski kemudian kasus itu mereda tanpa pencabutan gelar, reputasinya sempat tercoreng.
Alih-alih melanjutkan karier di lintasan, Justify kemudian pensiun dini dan beralih menjadi stallion (kuda pejantan) di peternakan ternama Ashford Stud, Kentucky, tempat yang sama dengan sesama juara Triple Crown, American Pharoah.
Saingan Sekandang: Justify VS American Pharoah
Di dunia breeding, rivalitas Justify dan American Pharoah ternyata berlanjut. American Pharoah, sang juara Triple Crown 2015, lebih dulu menempati Ashford Stud dan sempat jadi bintang utama dengan biaya stud fee mencapai $150.000 pada awal masa pensiunnya. Namun seiring waktu, pamornya mulai meredup.
Sementara Justify, yang datang kemudian, justru melesat lewat prestasi anak-anaknya di lintasan. Salah satu putranya, City of Troy, menjadi sorotan besar di tahun 2024 setelah memenangkan Epsom Derby, bagian dari Triple Crown Inggris, dan dinobatkan sebagai Kuda Terbaik Dunia 2024.
Tak berhenti di situ, tahun ini, tiga anak Justify meraih kemenangan besar di lintasan bergengsi: Ruling Court – juara leg pertama Triple Crown Inggris, Scandinavia – menaklukkan leg ketiga Triple Crown Inggris, Tom’s Magic – menjuarai leg ketiga Triple Crown Kanada. Catatan yang belum pernah disamai oleh keturunan American Pharoah, baik di Eropa maupun Amerika.
Dengan dominasi keturunan Justify di lintasan-lintasan utama dunia, posisi American Pharoah di dunia breeding pun menurun. Akibat permintaan yang berkurang, biaya stud-nya anjlok drastis menjadi US$45.000 untuk musim 2025, dari puncaknya US$150.000 pada 2016.
Akhirnya, American Pharoah “dipinjamkan” ke Jepang untuk memperluas peluang breeding—sebuah langkah bisnis yang umum dilakukan ketika popularitas seekor pejantan menurun di pasar domestik.
Kini, Justify tak hanya diingat sebagai pemenang Triple Crown tanpa kekalahan, tapi juga sebagai pewaris darah juara yang melahirkan generasi baru kuda elite dunia. Dari skandal doping hingga kejayaan keturunan, kisah Justify adalah cerminan bahwa legenda sejati tak hanya dibangun dari kecepatan di lintasan, tapi juga dari warisan di generasi berikutnya.
Install SARGA.CO News
sarga.co