

SARGA.CO - Gelaran Indonesia Derby 2025 kian dekat, dan panasnya tensi di lintasan pacuan kuda makin terasa. Dua bintang besar, King Argentine dan Wonder Land, jadi sorotan utama dalam laga final Triple Crown Series ini. Bukan cuma para pecinta pacuan yang menunggu hasil akhirnya, tapi para pelatih kuda alias horse trainer mulai memberikan analisis tajam dan bahkan tantangan terbuka!
Horse Trainer Wahyu Wicaksono yang mempersiapkan Wonder Land, melontarkan pernyataan berani. Ia menegaskan bahwa timnya akan memberi perlawanan sengit untuk King Argentine yang kini tengah mengincar mahkota Triple Crown.
Tak hanya Wonder Land, Wahyu bahkan menyiapkan beberapa kuda dari DKI Jakarta sebagai pengganggu dominasi King Argentine.
“Kami bahkan menyewa konsultan legendaris dari Djohar Manik, si peraih Triple Crown 2014. Jadi jangan tidur nyenyak dulu, Coach Farooq,” tegasnya.
Komentar lain datang dari Horse Trainer Yose Rizal. Menurutnya, dari segi performa dan stamina, King Argentine berada di atas Wonder Land, apalagi di lintasan sejauh 2.000 meter seperti di SSA Bantul. Namun ia mengingatkan bahwa dalam balapan, semua bisa terjadi. “Triple Crown itu bukan perkara mudah. Kalau belum rezeki, sekuat apapun tetap sulit dicapai.”
Adapun Horse Trainer Rudi Ratu, menyoroti fakta bahwa King Argentine telah dua kali menundukkan Wonder Land di Triple Crown Series sebelumnya.
Dengan performa seperti itu, ia memperkirakan kemenangan ketiga tinggal selangkah lagi, kecuali ada kejutan dari faktor eksternal seperti cuaca, cedera, atau start buruk. “Perhitungan kami, King Argentine masih yang terbaik untuk saat ini.”
Horse Trainer Ardhi Punta Wijaya memilih pendekatan analitis. Ia menilai akan ada kuda-kuda lain yang bisa mengguncang dominasi King Argentine, seperti Sidney All Star dan tentu saja Wonder Land.
Namun, dari perhitungan teknis yang ia miliki, King Argentine tetap berada di posisi paling kuat.
“Kita lihat nanti bagaimana performanya di 2.000 meter, tapi sampai hari ini, King Argentine masih yang paling siap.”
Dengan kemenangan di dua seri Triple Crown, King Argentine hanya tinggal satu langkah lagi dari gelar paling prestisius di dunia pacuan kuda: Triple Crown Champion. Namun lintasan sejauh 2.000 meter di SSA Bantul bukan hanya soal kecepatan, ini soal stamina, strategi, dan sedikit keberuntungan.
Para pelatih telah bersuara. Strategi sudah dipasang. Kini kita tinggal menanti, apakah sejarah akan ditulis oleh King Argentine... atau dihentikan oleh rival-rival tangguh seperti Wonder Land dan kuda-kuda kejutan lainnya.
Menandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co