

SARGA.CO - Sejarah baru kembali tercipta di ajang IHR–Indonesia Derby 2025. Sosok kuda jantan bernama King Argentin berhasil mencatatkan namanya sebagai kuda jantan pertama yang meraih gelar Triple Crown Indonesia, prestasi paling prestisius dalam dunia pacuan kuda Tanah Air.
Dengan darah juara dari Agrippa (sang pejantan) dan Princess Missoni (kuda betina ternama), King Argentin bukan hanya mencuri perhatian publik karena kecepatannya, tetapi juga karena statusnya sebagai pelopor: dialah jantan pertama yang mampu menyapu bersih tiga seri utama Triple Crown, pencapaian yang sebelumnya hanya mampu diraih kuda-kuda betina.
Sebelum era King Argentin, sejarah Triple Crown Indonesia hanya mengenal dua nama besar: Manik Trisula (2002) dan Djohar Manik (2014). Keduanya adalah kuda betina yang tangguh dan legendaris di masanya. Manik Trisula adalah hasil persilangan Swift John x Putri Solo, sementara Djohar Manik merupakan keturunan Tuscaloosa x Mini Satria.
Namun di tahun 2025, skenario berubah. King Argentin hadir sebagai penantang dari jenis yang berbeda, membuktikan bahwa kekuatan, stamina, dan strategi joki bisa menjadikan seekor kuda jantan sebagai pemegang mahkota tertinggi dunia pacuan Indonesia.
Lintasan 2.000 Meter yang Mengubah Segalanya
Kemenangan di kelas 3 Tahun Derby – 2.000 Meter di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, menjadi klimaks dari perjalanannya. Berangkat dari gate ke-9, King Argentin tidak langsung memimpin, namun perlahan menyalip satu per satu lawan tangguh seperti Wonderland, Princess Gavi, hingga Romantic Spartan di dua tikungan terakhir.
Di sinilah letak keistimewaannya: kemampuan untuk menahan diri, membaca irama, dan menyerang pada saat yang paling menentukan. Di bawah arahan joki Jemmy Runtu, King Argentin tak hanya menang, tapi juga mencetak simbol baru untuk kebangkitan kuda jantan di kompetisi elit.
Keberhasilan King Argentin tak lepas dari tangan dingin Kusnadi Halim, pemilik King Halim Stable. Strategi team order yang halus, pelatihan disiplin, dan pemilihan lomba yang tepat membuat King Argentin mencapai puncak kariernya tanpa cela. Kini, nama King Argentin sejajar dengan para legenda. Tapi bukan sebagai bayang-bayang, melainkan sebagai pelopor baru.
Dua kuda sebelumnya, betina.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co