

SARGA.CO—Jateng Derby 2025 yang berlangsung pada 16 Februari lalu, menjadi arena pembuktian bagi para joki berbakat, salah satunya adalah Meikel Soleran. Joki dari Eclipse Stable ini mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih enam kemenangan.
Kejuaraan ini berlangsung di Gelanggang Pacuan Kuda Tegalwaton, Kabupaten Semarang dengan total 18 race. Meikel Soleran menghasilkan 6 kemenangan; 4 race memperoleh juara 1, dan 2 lainnya mendapat juara 2.
Dari enam kemenangan tersebut, empat di antaranya menyabet juara 1 di kelas: Kelas 2 Tahun Perdana A/B 1.000 M, Kelas 2 Tahun Pemula C/D 1.000 M, Kelas 2 Tahun Pemula A/B 1.000 M dan Kelas E 1.200 M. Meikel juga mendapat kemenangan di posisi 2 pada Kelas Terbuka Sprint 1.300M dan Kelas 2 Tahun Perdana C/D Heat II.
Keberhasilan ini menjadikan Jateng Derby 2025 sebagai salah satu momen terbaik dalam karier joki asal Sulawesi ini. “Puji syukur, saya bisa menang enam kali. Ini pengalaman yang luar biasa,” ungkap Meikel.
Dari empat kemenangan berturut-turut, salah satu momen paling emosional bagi Meikel terjadi saat ia berlaga bersama kuda Shogun Eclipse di Kelas 2 Tahun Pemula A/B 1.000 M. Awalnya, Shogun Eclipse sempat diragukan karena memiliki kondisi fisik yang kurang ideal. “Saat pertama kali saya latih, kaki depan dan belakangnya kurang stabil. Saya sempat ragu apakah dia bisa bersaing di kelas A/B,” kata Meikel. Namun, setelah latihan intensif dan evaluasi bersama pelatih, kuda kecil ini menunjukkan peningkatan signifikan.
Ketika akhirnya Shogun Eclipse menyentuh garis finish pertama, Meikel tak bisa menahan air mata. “Saya terharu karena saya tahu perjuangan kuda ini. Awalnya dia sering tertinggal, tapi kami yakin dia punya potensi. Dan benar, dia akhirnya menang di Jateng Derby,” ungkapnya dengan bangga.
Kesuksesan Meikel di Jateng Derby 2025 bukan hanya soal keberuntungan. Ia mengungkapkan bahwa strategi dan analisis kekuatan lawan menjadi kunci kemenangannya.
“Sebelum race, saya menganalisis lawan-lawan saya. Pelatih memberikan instruksi, tetapi di lintasan, joki harus bisa mengambil keputusan sendiri sesuai kondisi. Ada saatnya saya menahan kuda agar tenaganya tidak habis sebelum garis finish,” jelasnya.
Selain strategi, mentalitas juga menjadi faktor penting. “Pacuan kuda itu bukan sekadar kecepatan. Ada taktik, kesabaran, dan insting yang harus digunakan. Salah perhitungan sedikit saja bisa berakibat fatal,” tambahnya.
Pacuan kuda tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga bagaimana menghadapi persaingan dan situasi yang tidak terduga di lintasan. Meikel mengaku sempat menghadapi momen menegangkan di race 16 yaitu di Kelas 3 Tahun Derby div II, di mana salah satu lawannya tiba-tiba memotong jalur.
“Saya sempat teriak ‘jangan ke dalam, jangan keluar!’ karena jika sampai terjadi tabrakan, akibatnya bisa fatal. Untungnya semua bisa dikendalikan,” ujarnya.
Namun, rivalitas di lintasan tetap dalam batas sportivitas. “Di atas kuda, kami adalah rival, tapi begitu turun, kami semua seperti saudara. Itu yang membuat pacuan kuda tetap menarik,” tambahnya.
Kesuksesan Meikel juga tidak lepas dari dukungan timnya di Eclipse Stable. Para pelatih dan pemilik kuda memberikan kepercayaan penuh kepadanya untuk berlaga dengan delapan ekor kuda dalam satu hari, sesuatu yang sangat melelahkan bagi seorang joki.
“Saya awalnya hanya ditugaskan membawa tujuh kuda, tapi karena salah satu teman saya sakit, akhirnya saya harus membawa delapan. Itu tantangan tersendiri karena saya harus mengatur stamina dan strategi untuk setiap race,” jelasnya.
Selain dari tim Eclipse Stable, apresiasi juga berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Ucapan selamat membanjiri media sosialnya, mulai dari teman-teman joki, pemilik kuda, hingga komunitas pacuan kuda dari Aceh, Sulawesi, hingga Jawa Timur.
“Saya sangat bersyukur atas semua dukungan ini. Tanpa tim, pemilik kuda, dan komunitas pacuan kuda, saya tidak akan bisa mencapai hasil seperti ini,” kata Meikel.
Sebagai seorang joki, Meikel berharap bisa terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi joki-joki muda. Ia juga berpesan agar generasi muda yang tertarik menjadi joki harus siap untuk latihan keras dan terus belajar.
“Pacuan kuda bukan hanya soal menang hari ini atau besok. Ini tentang perjalanan panjang dan konsistensi. Jangan mudah menyerah, dan tetap junjung tinggi sportivitas,” tutupnya.
Dengan enam kemenangan di Jateng Derby 2025, Meikel Soleran semakin membuktikan dirinya sebagai salah satu joki terbaik di Indonesia. Kini, ia bersiap menghadapi tantangan berikutnya dengan semangat juang yang lebih besar!
Pemenang berhak menggondol Piala Toyota dengan hadiah total Rp150 juta.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co