

SARGA.CO - Perlombaan pacuan kuda Indonesia`s Horse Racing (IHR) Cup II 2025 sesi siang semakin menegangkan dan penuh drama. Kecerdikan para joki ditambah strategi yang tepat menjadi penentu kemenangan para kuda-kuda juara.
Hingga pukul 13.18 WIB, IHR Cup II 2025 telah mempertandingkan 9 kelas perlombaan di Gelanggang Pacuan Kubu Gadang, Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu, 28 September 2025.
Kecerdikan itu tampak hadir di Race VII Kelas 3 Tahun Perdana A/B - 800 meter yang memperebutkan Piala Le Mineral dengan total hadiah Rp20 juta.
Meski hanya diikuti oleh kuda peserta dari Payakumbuh, perlombaan berlangsung sengit dan penuh drama. Tiga kuda itu adalah Markoni dari Serumpun Stable, Qubtan dari Kiki Buya Stable, dan Black Tander dari Deguci Stable.
Ketegangan sudah mulai hadir saat ti dari Deguci Stable memutuskan mengganti joki yang semula menurunkan Hendri menjadi Rudi Junior yang memiliki nama asli Rudi Rahmat.
Saat starting gate dibuka, perlombaan semakin menegangkan dan ketat. Kuda Qutban yang berusia 3 tahun memimpin start dibayangi oleh Markoni, kuda betina berwarna merah 2 tahun. Sementara Black Tander sedikit tertinggal dari dua pesainganya itu.
Drama muncul saat Black Tander mencoba menyusul Qutban yang sebelumnya sudah memimpin dua panjang kuda. Upaya tersebut berhasil hingga terjadi persaingan ketat antara kedua kuda. Saking ketatnya, badan kuda Qutban dan Black Tander sampai berbenturan bebeberapa kali.
Situasi ini rupanya dilihat joki Zul Hendri yang semula berada di belakang. Saat duel kuda Black Tander dan Qutban semakin menegangkan, kuda Markoni perlahan-lahan memanfaatkan situasi dan mulai menyusul dari arah dalam.
Dengan posisi sudah berada di depan, Markoni nyaris melaju tanpa persaingan karena Qutban dan Black Tander yang masih terus berduel di tengah lintasan. Inilah Pemenang Kelas 3 Tahun Perdana A/B - 800 memperebutkan Piala Le Minaral dengan total hadiah Rp20 juta:
Juara I: Markoni asal Payakumbuh dari Serumpun Stable
Juara II: Black Tander asal Payakumbuh dari Degucci Stable
Juara III: Qutban asal Payakumbuh dari Kiki Buya Stable
Pada race VII, dominasi King Oil yang dahulu bernama Rajo Bintang terlalu tangguh untuk para pesaingnya. Memimpin sejak start, kuda jantan merah berusia 2 tahun dengan tinggi 143,5 cm itu berhak membawa pulang Piala SIG yang berhadiah total Rp20 juta.
Pacuan ini diikuti oleh empat ekor kuda yaitu Leon dari Tanjung Stable, Jakak Si7 dari Cakarduma, King Oil D.h Rajo Bintang dari PT KSN Kediri Sakama Nusantara, dan Putri Lingga dari 66 Stable.
Berada di gate 4, kuda King Oil langsung memimpin pacuan sejak starting gate dibuka. Dengan joki Nur Syafri, kuda hasil perkawinan Touarea dan Princess ini berhasil meninggalkan kuda-kuda lain yang berupaya keluar dari rombongan untuk melesat ke posisi dua dan tiga.
Dominasi King Oil semakin tak terbendung saat mampu memimpin dengan jarak tiga panjang kuda. Bahkan 400 meter jelang garis finis, King Oil sudah tak bisa lagi dibendung untuk merebut podium pertama di kelas tersebut.
Inilah Pemenang Kelas E Terbuka - 1.200 Meter:
Juara I: King Oil d.h. Rajo Bintang asal DI Yogyakarta, dari PT KSN Kediri Sakama Nusantara
Juara II: Leon asal Payakumbuh dari Tanjung Stable
Juara II: Jalak Si7 asal Payakumbuh dari Stable Cakarduma
Duel sengit kembali hadir di race kesembilan yang memperebutkan Piala Pertamina dengan total hadiah Rp45 juta. Race yang menempuh jarak 1.200 meter ini diikuti 6 peserta yang seluruhnya merupakan kuda asal Sumbar.
Keenam kuda itu adalah Narasaki dan Benazira yang berasal dari Payakumbuh, Black Dynamite dan Putra Nanggalo dari Padang, Kitara Celsy dari Pariaman dan Lady Antik II dari Bukittinggi.
Perlombaan ini menunjukan kekuatan kud Black Dynamite sebagai strong finisher. Meski tak memimpin di awal pacuan, kuda jantan hitam berusia 3 tahun dengan tinggi 155 cm ini mampu melesat jelang akhir pacuan untuk meninggalkan para pesaingnya.
Pacuan dimulai dengan awal sempuran dari Kitara Celsy yang memimpin start. Membayang di belakangnya adalah kuda Putra Nanggalo dan Benazira di posisi ketiga.
Kitara Celsy bahkan masih mampu memimpin perlombaan hingga tikungan pertama. Kecepatannya coba diimbangi oleh Narasiki yang mencoba menyusul dari arah luar lintasan. Sementara dari arah dalam, kuda Benazira berusaha untuk mencuri posisi terdepan.
Jelang 200 meter dari garis finish, para joki sudah mulai menurunkan cambuk untuk memacu kecepatan kuda-kudanya. Di momen inilah, Black Dynamite menunjukan kekuatannya.
Meski tak memimpin sejak awal perlombaan, Black Dynamite mampu menyusul kuda-kuda di depannya dan memenangkan pacuan.
Inilah para pemenang Race IX Kelas 3 Tahun Calon Remaja Div II - 1200 M:
Juara I: Black Dynamite asal Padang dari Dynamite Stable
Juara II: Benazira asal Payakumbuh dari Taram Stable
Juara III: Narasaki asal Payakumbuh dari Cindai Stable
Install SARGA.CO News
sarga.co