

SARGA.CO – Di dunia pacuan dan olahraga berkuda, harga seekor kuda bisa bikin terkejut siapa pun. Bukan hanya ratusan juta rupiah, tapi bisa tembus jutaan hingga puluhan juta dolar. Bagi para pemilik, kuda bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan investasi besar yang diharapkan memberi prestasi dan keturunan juara.
Menariknya, harga fantastis itu bukan cuma soal kecepatan di lintasan. Garis keturunan, kemampuan melompat, bahkan potensi sebagai kuda pejantan atau indukan membuat nilai seekor kuda bisa melambung jauh di atas logika. Inilah yang membuat harga anak kuda bisa dijual dengan nilai yang hanya bisa dibeli orang berduit.
Kejutan baru inilah yang belum lama ini terjadi di ajang lelang bergengsi Flanders Foal Auction. Dikutip dari laman horseandhound.co.uk, pada 20 September 2025 lalu, seekor anak kuda—atau dikenal dengan istilah foal—bernama C-Bra Van Het Bokt memecahkan rekor harga jual.
Anak kuda dengan corak unik berupa mirip tutul ini melesat menjadi primadona dengan harga fantastis 402.000 euro atau setara Rp 6,72 miliar. Angka itu melampaui semua ekspektasi, bahkan bagi sang penjual sendiri, dokter hewan asal Belgia, Steven Dhondt.
Sang pemilik awalnya hanya menargetkan anak kudanya itu terjual di kisaran 100.000 Euro hingga 200.000 Euro. Namun saat pelelangan, tawaran demi tawaran terus naik hingga membuat nilai akhirnya melebihi segala perkiraan.
Pembelinya bukan orang sembarangan. C-Bra Van Het Bokt harus tinggal bersama majikan baru yang merupakan atlet berkuda Olimpiade dari Uni Emirat Arab. Sang atlet menilai potensi C-Bra Van Het Bokt sebagai investasi masa depan di arena showjumping kelas dunia.
C-Bra Van Het Bokt bukanlah anak kuda sembarangan. Ia lahir dari garis keturunan yang menjadi incaran para penggemar kuda lompat. Ayahnya adalah J-Nius V.V. Z, seekor stallion Appaloosa yang dikenal tangguh di arena jumping, sementara ibunya, Come and Get Me VK Z, berasal dari persilangan Conthargos X Clinton—dua nama besar yang mewariskan kemampuan melompat tingkat Grand Prix.
Lebih istimewa lagi, nenek dari pihak ibu, Anoeska van de Ruitershoeve, telah melahirkan tujuh kuda yang sukses berkompetisi di level 1,50 hingga 1,60 meter. Garis darah mentereng inilah yang membuat C-Bra Van Het Bokt dipandang sebagai calon bintang masa depan, dan warna bulunya yang berbintik indah hanya menambah daya pikatnya.
Rekor penjualan foal ini menambah daftar panjang kisah kuda-kuda dengan harga fantastis. Yang paling terkenal adalah Fusaichi Pegasus, pemenang Kentucky Derby tahun 2000. Kuda pacu jantan ini terjual sekitar US$ 70 juta, menjadikannya salah satu kuda termahal sepanjang sejarah. Pembelinya adalah Coolmore Stud Irlandia.
Harga setinggi itu dibayar karena kemampuannya yang sudah terbukti di lintasan dan harapan besar akan keturunannya yang juga juara. Nilainya tak hanya terletak pada kecepatan, tetapi pada potensi bisnis sebagai pejantan unggul.
Tak hanya kuda pacu, kuda dressage pun bisa dihargai fantastis. Totilas, kuda hitam asal Belanda yang dijuluki “Mozart di arena dressage,” pernah dibeli dengan nilai sekitar 11 juta euro. Gerakannya yang anggun dan kemampuan menorehkan skor tinggi di berbagai kejuaraan internasional membuatnya jadi incaran kolektor dan pegiat dressage dunia.
Nama lain yang tak kalah mengejutkan datang dari Shareef Dancer, kuda pacu keturunan Northern Dancer. Pada 1983, ia terjual seharga US$ 40 jut, sebuah angka luar biasa di masanya. Lalu ada Annihilator, yang menembus sekitar US$ 19 juta dolar berkat garis keturunan dan performa awal yang menjanjikan.
Dari dunia National Hunt atau pacuan halang rintang, Caldwell Potter mencatat sejarah pada 2024 ketika dilelang di Tattersalls Ireland seharga 740 ribu Euro, rekor tertinggi di kategori tersebut.
Bahkan kuda beban pun punya kisah mahal. pada 2003, McIlrath’s Captain Jim, seekor Belgian Draft dua tahun, terjual US$112.500, menunjukkan bahwa kualitas darah dan keunikan ras juga dapat mendongkrak harga di luar arena olahraga.
Namun, tingginya harga tidak selalu menjamin kejayaan. The Green Monkey adalah contoh paling terkenal. Dibeli pada 2006 dengan banderol US$16 juta karena silsilah keturunan Northern Dancer, kuda pacu ini hanya tampil tiga kali dan prestasi terbaiknya tak lebih dari posisi ketiga.
Meski kemudian dipakai sebagai kuda pejantan, ia meninggal pada 2018 akibat laminitis—sebuah pengingat bahwa nilai spektakuler di lelang tidak selalu sejalan dengan kesuksesan di lintasan.
Install SARGA.CO News
sarga.co