test

SARGA.CO - IHR: Indonesia Derby 2025 sukses digelar pada 27 Juli di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, DIY, menjadi sorotan utama lewat dominasi King Halim Stable di lintasan nasional. Dari kemenangan King Argentin hingga kiprah gemilang para mare dan kuda pacu lainnya, stable asal Jawa Barat ini kembali membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan utama pacuan kuda Indonesia.

Fiona of Khalim mengamankan podium pertama di Kelas 2 Tahun Pemula C/D Non Finalis dengan jarak 1.200 meter. Dominasi di kelas berat juga ditunjukkan oleh Queen Divona yang menjuarai Kelas A Terbuka berjarak 2.000 meter. 

Di kategori pemula, Maxi of Khalim memimpin Kelas 2 Tahun Pemula A/B berjarak 1.400 meter. Sementara itu, Princess Gavi finis kedua di kelas yang sama dengan King Argentin, dan War Kudeta melengkapi dominasi King Halim Stable dengan posisi ketiga di Kelas 4 Tahun A/B dengan jarak 2.000 meter.

Keberhasilan menyapu gelar di kategori pemula hingga kelas Derby menunjukkan bahwa dominasi mereka merupakan hasil pembinaan berkelanjutan dan konsistensi performa. Hal ini sekaligus menempatkan King Halim Stable sebagai simbol kejayaan kontingen Jawa Barat dalam peta persaingan nasional.

Lahir 25 Agustus 2021 di Pasuruan, Jawa Timur, King Argentin adalah kuda jantan trah KP6 berwarna hitam yang kini jadi sorotan utama pacuan Tanah Air. Ketangguhannya berasal dari garis keturunan sang induk, Princess Missoni yang memiliki hubungan darah dengan Secretariat, legenda pacuan Amerika peraih American Triple Crown 1973.

Di IHR: Indonesia Derby 2025, King Argentin yang dikendalikan Jemmy Runtu tampil tenang di tengah rombongan. Ia membiarkan Sidney All Star dan Wonder Land memimpin sejak start. Namun di tikungan terakhir, ketika para rival mulai kehilangan tenaga, ia melesat tajam.

Akselerasinya di 400 meter terakhir begitu impresif, cepat, presisi, dan tak terbendung. Dalam sekejap, ia meninggalkan rival terdekat dengan selisih dua panjang badan. 

King Argentin finis pertama, diikuti Princess Gavi dari stable yang sama, sementara Romantic Spartan dari Sumatra Barat mencuri podium ketiga sebagai pendatang baru.

Darah juara mengalir kuat dalam silsilahnya. Dari garis ayah, Agrippa, ia mewarisi pengaruh Blushing Groom dari Prancis dan Balmerino dari Selandia Baru, dua nama besar yang dikenal tangguh di kancah internasional. 

Dari jalur ibu, Queen Jasmine, ia mendapat warisan dari Lord At War dan Cal Harbor, yang memperkuat karakter stamina dan akselerasinya.

Potensi itu terlihat jelas di Indonesia Derby 2025. Satu stable dengan King Argentin, Princess Gavi tampil tenang sejak awal dan tidak terpancing berebut di rombongan depan. 

Sinergi apik joki Hanny Suoth dan Jemmy Runtu kemudian membuka ruang strategis bagi King Argentin untuk melesat dari sisi luar dan merebut posisi leading saat race. 

Tak kalah impresif, Princess Gavi juga menunjukkan akselerasi tajam di lintasan akhir dan finis di posisi kedua, tepat di belakang rekannya satu stable, King Argentin.

Kuda betina trah KP6 ini lahir pada 23 Agustus 2022 di Pasuruan, Jawa Timur. Meski masih muda, ia juga membawa silsilah kuat dari darah juara dunia. 

Dari jalur ayah, War Senator, mengalir pengaruh Lord At War dan Lady Winborne, sementara dari jalur ibu, Conrad, ia mewarisi ketangguhan Sabeil dari Selandia Baru serta Blandford Park dari Amerika. 

Lebih istimewa lagi, melalui garis ayahnya, Fiona of Khalim masih memiliki keterkaitan dengan Secretariat, legenda pacuan dunia dan peraih American Triple Crown 1973. Hal itu menegaskan potensinya sebagai salah satu kuda muda berprospek cerah di Indonesia.

Potensi itu makin terlihat di Kelas 2 Tahun Pemula C/D Non Finalis dengan jarak 1.200 meter di ajang IHR: Indonesia Derby 2025. 

Fiona of Khalim terlibat duel sengit dengan P. Putri Barbara. Persaingan ketat berlangsung hingga tikungan terakhir, saat P. Putri Barbara masih memimpin 200 meter menjelang finis. Sementara Fiona of Khalim menempel ketat di posisi kedua sambil menunggu momentum.

Adu cepat antara keduanya makin memanas di lintasan akhir, bahkan sempat berdempetan menuju garis finis. Kedua joki melepaskan cambuk pada saat yang hampir bersamaan, namun akselerasi eksplosif Fiona of Khalim akhirnya membawanya merebut posisi pertama dengan keunggulan tipis atas P. Putri Barbara dari BHM Stable.

Dari garis ayah, ia mewarisi ketangguhan Dynamoor Kid, sementara dari jalur ibu, Poseidina, mengalirkan pengaruh besar dari Lord At War asal Argentina. 

Sama seperti beberapa kuda King Halim Stable sebelumnya, ia juga masih terhubung dengan legenda dunia, Secretariat.

Dominasi Queen Divona semakin melengkapi deretan mare dari King Halim Stable lewat kemenangannya di Kelas A Terbuka berjarak 2.000 meter. 

Start dari gate empat bersama joki Hanny Suoth, Queen Divona memilih strategi tenang, tidak terpancing meski Triple S, Berkat Eclipse, dan Arbok Nagari yang berebut menguasai tiga posisi terdepan.

Persaingan sengit terjadi di antara ketiga kuda tersebut, sementara Queen Divona konsisten menjaga ritme dari posisi keempat. Memasuki tikungan kedua, Queen Divona mulai menekan dari sisi luar, perlahan menyalip untuk mendekati barisan depan.

Di tikungan terakhir, akselerasinya kian tajam. Queen Divona berhasil merebut posisi kedua dari luar lintasan, lalu terlibat duel ketat dengan Triple S menuju garis finis. Dengan sprint pamungkas yang tak terbendung, Queen Divona akhirnya melesat dan mengamankan posisi pertama.

Meski baru menginjak usia pacu, ia sudah dipandang sebagai salah satu calon bintang di lintasan.

Kekuatan Maxi of Khalim juga bertumpu pada silsilahnya. Dari sisi ayah, Maksimilian menurunkan darah juara Blushing Groom, nama besar yang banyak melahirkan kuda pacu tangguh dunia. 

Sementara dari sisi ibu, Rose Black KH, mengalir stamina dan ketahanan lewat Son’s In War yang membawa pengaruh kuat Lord At War.

Kemampuan Maxi of Khalim sebagai strong finisher benar-benar terlihat di Kelas 2 Tahun Pemula A/B dengan jarak 1.400 meter. Sejak start, kuda didikan King Halim Stable ini memilih ritme tenang, bertahan di posisi keenam sambil membiarkan Nara Eclipse memimpin dengan tekanan ketat dari Suntora Nagari.

Namun, skenario berubah drastis menuju garis finis. Maxi of Khalim mulai melepas tenaga penuh, melesat dari sisi luar dengan langkah lebar dan bertenaga. Satu per satu kuda di depannya berhasil ia lewati, hingga menerobos rapatnya rombongan terdepan. 

Finishing kick yang ditunjukkannya memberi sinyal jelas. Secara tak langsung pula, menunjukkan bahwa Maxi of Khalim punya memiliki naluri kompetitif dan daya ledak yang bisa menjadi senjata utama di lintasan.

Dengan sejumlah prestasi di lintasan, kuda jantan berbulu Jragem ini mengukuhkan dirinya sebagai salah satu kandidat kuat dari King Halim Stable dalam ajang IHR: Indonesia Derby 2025.

Darah Dynamoor Kid mengalir deras dalam nadinya, mewarisi kekokohan dan kecepatan yang teruji. Garis keturunan ini tidak sembarangan. Ia merupakan pengaruh kuat dari Dark Velvet mewarisi darah kuda-kuda tangguh Australia, termasuk nama-nama legendaris seperti Darth Vader dan Lady Arabella.

Memulai start dari gate dua di bawah kendali Jemmy Runtu, War Kudeta langsung tampil agresif di Kelas 4 Tahun A/B dengan jarak 2.000 meter. Berbeda dengan kuda-kuda King Halim Stable lainnya yang memilih tempo tenang di awal, War Kudeta justru berani mengambil alih dan memimpin sejak start.

Namun, menjelang 600 meter terakhir, tekanan datang. Naga Sembilan mulai merangsek, disusul King of Istana yang tak kalah beringas. Kedua kuda itu saling sikut untuk posisi terdepan, sementara War Kudeta berusaha menjaga ritme dan tenaganya.

Dalam sisa lintasan yang makin menegangkan, War Kudeta memperlihatkan daya juang khasnya. Ia bertahan di tengah kepungan rival tangguh. Hingga pada akhirnya menutup lomba dengan finis di posisi ketiga. 

King Argentin, Princess Gavi, Fiona of Khalim, Queen Divona, Maxi of Khalim sama-sama menunjukkan kualitas tinggi dari seekor kuda pacuan dengan strategi balapan yang matang. Dimulai dari menjaga ritme hingga akselerasi eksplosif di lintasan menuju garis finis. 

Sementara War Kudeta menutup pertandingan IHR: Indonesia Derby 2025 dengan pembuktian penuh dominasi King Halim Stable di podium tiga teratas. 

Pola kemenangan ini juga memperlihatkan bahwa King Halim Stable memiliki kedalaman skuad yang merata, baik dari jantan maupun betina. Secara tak langsung pula, menjadikan mereka salah satu powerhouse di arena pacuan kuda nasional.

Ajang IHR: Indonesia Derby 2025 menegaskan bahwa dominasi King Halim Stable merupakan sinergi sempurna antara kuda, joki, strategi yang matang, serta kerja sama tim yang solid. 

Untuk terus mengikuti kisah-kisah terbaik dari lintasan pacuan kuda, kunjungi news.sarga.co dan berbagai platform media sosial SARGA.CO di Instagram (@sarga.co), 𝕏 (@sarga_co), TikTok (@sarga.co), YouTube (Sarga.Co), dan Facebook (Sarga.co) untuk liputan lengkap dan akurat mengenai pacuan kuda Tanah Air.