

SARGA.CO - Di dunia balap kuda, nama Equinox tak hanya dikenal, ia digemakan. Dalam karier yang tergolong singkat, kuda jantan milik Silk Racing.Co.Ltd ini sukses menjelma menjadi ikon pacuan modern, dengan sederet prestasi yang membuat dunia terkesima.
Namun yang lebih mencengangkan: semua itu dicapai dalam hanya 10 kali turun lintasan. Dan dari 10 race itu, Equinox memenangi 8 di antaranya, 6 di level Grade 1 (G1), tanpa sekalipun finis di peringkat ketiga. Dominasi mutlak.
Darah Juara: Anak Pertama dari Kitasan Black
Equinox bukan kuda sembarangan. Ia lahir dari kombinasi darah terbaik Kitasan Black, peraih Horse of the Year dua kali di Jepang (2016 & 2017), sebagai sang ayah, dan Chateau Blanche, kuda betina berbakat, sebagai ibunya.
Fakta menariknya? Equinox adalah anak pertama dari Kitasan Black yang sukses mencapai panggung dunia.
Dilatih langsung oleh pelatih kawakan Tetsuya Kimura, dan selalu ditunggangi oleh joki legendaris Christophe Lemaire, Equinox menemukan chemistry yang luar biasa antara fisik, strategi, dan kendali. Ketiganya menjadi trio maut di lintasan.
Karier Equinox dimulai pada 2021, dan berakhir hanya dua tahun kemudian pada akhir 2023. Tapi dua tahun itu terasa seperti satu dekade keemasan. Dari 10 race yang ia ikuti, 8 kali juara, 2 kali runner-up. Bahkan dari 8 kemenangan itu, 6 di antaranya adalah balapan Grade 1 (G1) — kasta tertinggi dalam balap kuda. Ini termasuk: Tenno Sho (Autumn) – 2022 & 2023, Arima Kinen – 2022, Takarazuka Kinen – 2023, Japan Cup – 2023, Dubai Sheema Classic (G1 Internasional) – 2023.
Salah satu kemenangan paling ikonik terjadi di Japan Cup 2023, saat Equinox menaklukkan Liberty Island — kuda betina yang kala itu menyandang gelar Triple Tiara Champion. Dengan keunggulan 4 lengths, Equinox bukan hanya menang, tapi memberi pesan tegas: “Aku adalah sang raja.”
Pensiun di Puncak, Dilanjutkan Sebagai Pejantan Elit
Setelah kemenangan besar di Japan Cup, Equinox resmi pensiun dari pacuan. Tapi kisahnya tidak berakhir di lintasan.
Ia kemudian dipinang oleh Shadai Stallion Station, salah satu peternakan kuda paling prestisius di Jepang, untuk menjadi pejantan. Uniknya, kandang Equinox ditempatkan berhadapan langsung dengan sang ayah, Kitasan Black, seolah tongkat estafet kejayaan kini telah berpindah tangan.
Walaupun anak-anak Equinox belum ada yang debut di lintasan, banyak yang percaya generasi berikutnya akan membawa warisan kecepatan, ketangguhan, dan jiwa pemenang dari sang legenda.
Meski kariernya hanya dua tahun, Equinox akan dikenang sebagai salah satu kuda pacu paling dominan dalam sejarah Jepang, bahkan dunia.
Ia bukan hanya menang. Ia menang dengan cara yang tak terlupakan. Mengalahkan juara-juara besar, menaklukkan lintasan domestik maupun internasional, dan pensiun tanpa noda. Dari tenaga, teknik, hingga ketenangan, Equinox adalah paket lengkap.
Dan seperti halnya namanya yang berarti "titik kesetimbangan" antara siang dan malam, Equinox menyeimbangkan kekuatan dan keanggunan, menjadikannya lebih dari sekadar kuda balap. Ia adalah legenda.
(Sumber: FB Atha ID, Wikipedia, Netkeiba & Namuwiki)
Install SARGA.CO News
sarga.co